Sumber: www.bola.kompas.com

Bagi sebagian besar laki-laki, membicarakan sepak bola memang tidak ada habisnya. Hal ini berlaku juga untuk Hasyemi Rafsanjani, Programmer di GDILab yang mengaku penggemar setia sepak bola dan selalu mengikuti perkembangan cabang olahraga yang satu ini. Kepada Penulis, Syemi, panggilan akrabnya, berbagi banyak hal mengenai sepak bola. Simak wawancara Penulis bersama Syemi di bawah ini.

Halo, Syemi, bagaimana cerita awal Anda menyukai sepak bola?

Halo juga. Awalnya, saya menyukai sepak bola karena olahraga ini sering disiarkan di televisi. Lama-lama, saya jadi suka menonton bola. Namun, sebenarnya jauh sebelum itu saya sudah tertarik dan senang bermain sepak bola, lho. Jadi, ini sudah menjadi hobi sejak saya kecil.

Pernah bercita-cita menjadi pemain sepak bola?

Pernah, karena memang hobi. Dulu juga saya sempat ikut klub sepak bola kecil-kecilan, cuma kelas komplek doing, sih, hehe. Tapi, sekarang saya sudah tidak bercita-cita jadi pemain sepak bola, karena sudah sadar bahwa skill saya biasa saja.

Apa klub sepak bola favorit Anda? Mengapa?

Untuk klub, saya suka sekali dengan Manchester United. Saya setia pada Manchester United sejak pertama kali suka sepak bola, hehehe. Alasannya, karena saat awal mengetahui sepak bola saya langsung tahunya Manchester United, dan kebetulan juga saya langsung suka. Dulu itu eranya class of 92, zaman masih ada David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes. Saat itu, mereka sedang jaya-jayanya!

Jika tadi mengenai klub, bagaimana dengan negara?

Kalau untuk negara, saya pilih Jerman. Secara personal saya lebih suka dengan negara Jerman. Jerman itu pemain-pemainnya keren! Dari zaman Michael Ballack, Oliver Kahn, Miroslave Klose, sampai generasi mudanya juga keren.

Ada sejumlah klub sepak bola yang pernah berkunjung ke Indonesia, pernah menonton langsung?

Wah, sayangnya belum pernah, sih. Tapi, kalau Manchester United datang (lagi), saya pasti usahakan untuk nonton!

Di antara sekian banyak pemain bola luar negeri yang Anda sebutkan tadi, siapa yang paling Anda kagumi dan kenapa?

Saya paling kagum dengan Paul Scholes karena gelandang terbaik. Saya bukan hanya kagum dengan permainannya, namun juga kesetiaannya dengan klub. Sampai-sampai dia pernah pensiun, kemudian kembali lagi karena tim masih butuh dia.

Jika tadi dari luar negeri, bagaimana dengan dalam negeri?

Bambang Pamungkas! Saya rasa semua orang Indonesia pasti setuju. Dia salah satu pemain Indonesia yang dedikasinya tinggi untuk dunia sepak bola.

Terakhir, bagaimana pandangan Anda tentang klub sepak bola dari dalam negeri? Apakah bisa sehebat di luar negeri?

Jujur saja, kalau dibandingkan dengan sepak bola luar negeri memang cukup jauh. Tapi, saya yakin talenta-talenta Indonesia bisa tembus ranah internasional, karena cukup banyak pemain bola Indonesia yang ternyata berlatih di luar negeri. Evan Dimas salah satunya.

Oke, Syemi, terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk berbagi di blog GDILab.

Sama-sama!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.