Sumber: www.northeastern.edu

Apa yang pertama kali terlintas di benak Anda ketika mendengar kata ‘data’?

Mungkin sebagian besar dari Anda akan langsung membayangkan grafik yang rumit, angka yang memusingkan, dan analisa-analisa yang susah. Namun, bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis, melek data adalah sesuatu yang tak bisa ditawar-tawar lagi.

Data merupakan fakta yang dikumpulkan dan bisa digunakan dalam masa yang akan datang. Ketika Anda mengandalkan data dalam merancang strategi pemasaran, maka Anda bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Misalnya, Anda sedang berbisnis pakaian. Anda berasumsi bahwa warna biru sedang digandrungi sehingga Anda terus memproduksi pakaian berwarna biru. Jika ternyata saat ini yang sedang ramai diperbincangkan adalah warna merah, maka potensi konsumen untuk melirik produk Anda akan kecil sekali. Contoh ini berlaku juga pada bisnis lain tanpa terkecuali.

Data bukan hanya membantu Anda mendeteksi apa yang sedang ramai diperbincangkan di kalangan target konsumen Anda, tapi juga membuat Anda menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Bayangkan jika Anda melakukan kesalahan berulang kali karena terus-terusan menerka-nerka dalam berbisnis, ada berapa banyak waktu dan biaya yang terbuang percuma?

Saat ini, 80% data di dunia berasal dari unstructured data, di mana sebagian besar berada di media sosial. Kekayaan data di media sosial tumbuh berkat opini masyarakat mengenai berbagai hal. Tanpa disadari, data tersebut bisa menolong Anda dalam mengenal, memahami, dan memprediksi perilaku konsumen. Kemudian muncul pertanyaan baru, bagaimana caranya mengolah data sebanyak itu? Dengan menggunakan social media analytics tools.

Data yang diolah dengan baik oleh analytics tools adalah peta yang mencegah Anda salah berstrategi dalam berbisnis. Sebut saja GDIAnalytics, Social Intelligence Platform dari analytic company GDILab. GDIAnalytics diciptakan dengan pemahaman bahwa media sosial bukan sekedar sarana berpromosi semata, tapi juga wadah untuk mendengarkan opini dan percakapan mengenai produk yang diungkapkan secara sukarela oleh masyarakat dan dibutuhkan oleh para pelaku bisnis. Menggunakan tools yang tepat bukan saja memberikan Anda peluang besar untuk mengeluarkan produk yang bisa menjawab permintaan konsumen, tapi juga menghilangkan kekhawatiran-kekhawatiran apa produk Anda akan diterima atau tidak.

Kini, data yang digunakan menjadi dasar dari setiap strategi bisnis terlihat lebih mudah dipahami berkat penggunaan analytics tools. Menjalankan bisnis juga tidak lagi berdasarkan asumsi dan menerka-nerka. Bersenjatakan data, Anda siap bersaing di dunia bisnis.

(Artikel ini telah dipublikasikan di Majalah Market+ edisi Juni 2016 dengan beberapa perubahan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.