Kunci terciptanya brand awareness adalah dengan menghadirkan konten yang memukau, dimana konten bisa menarik emosi dari audiens yang membacanya. Salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan emosional antara audiens dengan brand adalah melalui penguasaan storytelling. Dilansir dari Zembula, untuk mengenalkan brand melalui storytelling memiliki dua tujuan: membagikan cerita yang ingin orang dengarkan dan ceritakan kisah yang mampu melibatkan audiens dengan brand.

Sebagai salah satu bagian dari cara pemasaran, email marketing jadi salah satu saluran yang tepat untuk menerapkan storytelling. Keberhasilan email marketing dalam jangka panjang juga berakar dari sejauh mana anda dapat memaksimalkan storytelling tersebut. Berikut adalah tiga metode storytelling yang dapat anda gunakan dalam email marketing:

  1. Linear Storytelling ‘The Traditional Model’

Metode ini adalah pendekatan storytelling paling umum yang digunakan oleh e-commerce, karena audiens tidak dapat memengaruhi cerita dan marketer memegang kendali penuh atas hasilnya. Narasi ini mengikuti urutan kronologis yang dapat dengan mudah diidentifikasi oleh audiens. Ceritanya harus membuat audiens bersemangat melalui situasi dan karakter yang relevan. Mengapa metode ini efektif? Karena dapat membangkitkan emosi, bersifat personal, mudah dipahami dan cenderung mudah untuk dibagikan.

  1. Linear Interactive

Perbedaan yang mencolok dari metode pertama adalah audiens mampu mengontrol apakah mereka akan berinteraksi di bagian tertentu dari cerita yang dibagikan. Anda dapat menambahkan konten interaktif dengan menautkan gambar atau teks ke website interaktif. Mengapa metode ini efektif? Karena metode ini menarik, memiliki tingkat emosional dan mampu membawa cerita lebih dalam.

  1. Multiple Option Interactive