Bermunculannya digital startup merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi. Startup sendiri memiliki definisi suatu bisnis baru yang berkembang dan identik dengan bisnis yang melibatkan teknologi, web dan internet. Beberapa jenis startup yang kita kenal hingga saat ini ialah fintech, edutech, e-commerce, media dan kesehatan. Di tahun 2018 sendiri diperkirakan ada 300 startup yang hadir di Indonesia.

Dalam menghadapi pertumbuhan startup, maka dibutuhkan pula akselerator yang berperan dalam pengembangan startup. Salah satu startup accelerator yang ada di Indonesia ialah Plug and Play (PNP) Indonesia. Berangkat dari kunjungan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo ke kantor PNP di Silicon Valley pada Februari 2016 lalu yang menginginkan kehadiran PNP di Indonesia yang melandasi startup accelerator ini hadir di Indonesia dan bekerjasama dengan Gan Kapital sebagai local partner. Plug and Play Indonesia sendiri telah mengakselerasi puluhan startup dari industri berbeda dengan memberikan pendanaan atau funding dan juga mentorship.

Wesley Harjono, Managing Partner of GK-Plug and Play Indonesia mengatakan jika Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu Negara yang memberikan kontribusi besar dalam hal perkembangan digital di Asia Tenggara. Menurut research dari Google dan Temasek diperkirakan transaksi e-commerce di Indonesia mencapai 100 Milyar USD di tahun 2025. Pasar yang besar ini tentunya juga harus diimbangi dengan teknologi yang mumpuni.

Mungkin salah satu dari anda adalah startupreneur atau ada rencana berkarir sebagai startupreneur? Sebagai startup accelerator, tentunya Plug and Play Indonesia memiliki beberapa tolak ukur layak atau tidaknya startup mendapatkan pendanaan. Nah, untuk anda yang ingin startup-nya mendapatkan pendanaan atau funding dari investor, berikut ini tipsnya dari Wesley Harjono:

  1. Founder harus memiliki visi dan misi yang kuat

Dari mayoritas investor, yang mereka lihat terlebih dahulu adalah founder dan timnya. Bagaimana background, karakter dan cerita mereka.

  1. Teknologi yang digunakan

Apakah produk dengan teknologi yang digunakan memiliki impact yang besar? Bisnis yang memiliki impact lah yang dicari investor.

  1. Startup yang bisa membawa solusi

Selalu lakukan market research yang mendalam, apakah solusi ini tepat untuk industri? Impact-nya apakah besar? Jangan sampai create solusi yang based on personal experience. Tapi harus melihat secara luas. Karena kalau mau jadi entrepreneurimpact-nya harus besar. Solusi itu harus nasional, gak hanya satu kota atau daerah.

Tips Agar Startup Anda Dilirik Investor

Wesley Harjono, Managing Partner of GK-Plug and Play Indonesia