Saat anda baru saja meluncurkan sebuah ads atau konten, tentunya anda ingin melihat bagaimana hasilnya. Apakah ads atau konten tersebut memiliki keterlibatan yang cukup tinggi atau tidak. Saat anda melihat analitiknya, maka akan muncul ‘reach’ dan ‘impression.’ Apakah anda cukup tahu mengenai perbedaan antar keduanya?
Dilansir dari Blog Hootsuite, reach dan impression di tiap platform memiliki pengertian yang berbeda. Jika Facebook menyebutnya dengan ‘impression,’ maka Twitter menyebutnya dengan ‘Reach.’ Tetapi, secara general keduanya memiliki konsep yang berbeda.
Reach mengacu pada total orang yang telah melihat iklan atau konten anda. Jika 100 orang telah melihat iklan anda, maka total ‘reach’ iklan anda adalah 100.
Sementara itu, impression mengacu pada berapa kali iklan atau konten anda telah tampil di layar pengguna. Katakanlah jika iklan anda muncul sebanyak 300 kali di layar pengguna, maka total ‘impression’ untuk iklan tersebut sebanyak 300.
Lalu, apa yang terbaik untuk dilacak, reach atau impression? Reach atau impression mengacu pada dua aktivitas berbeda, tergantung pada sasaran anda. Mengapa anda harus fokus pada impression? Jika anda khawatir ads anda terlalu menganggu pengguna dan ingin menghindarinya, anda mungkin harus lebih fokus pada peningkatan reach, bukan impression. Impression juga berguna ketika anda ingin melacak ads anda dari momen ke momen.
Lalu, mengapa anda harus fokus pada impression? Impression dapat membantu anda mengetahui apakah ada yang salah dengan ads anda. Jika ads anda telah menjangkau banyak orang tetapi anda belum ada konversi yang terjadi, misalnya peningkatan followers, likes dan sebagainya, berarti anda harus merevisi konten di ads tersebut.
Jika konten anda memiliki ‘reach’ yang luas, berarti ads anda berhasil membuka jalan ke banyak pengguna baru untuk dibagikan dan dilibatkan.