Saat ini media sosial merupakan salah satu alat yang dapat memaksimalkan pemasaran sebuah brand atau produk. Cara yang dianggap efektif untuk menunjang kampanye di media sosial adalah menggunakan influencer, sosok yang dipandang memiliki kapabilitas untuk mempengaruhi audience untuk mengenal dan menggunakan produk. Namun, sebelum memutuskan untuk memilih menggunakan influencer marketing, tiga hal di bawah ini penting untuk Anda ketahui.

Gunakan tools untuk memetakan calon influencer

Saat ini banyak yang berpikiran bahwa memilih influncer salah satunya bisa dilihat dari jumlah followers. Namun tahukah Anda, bahwa hal tersebut merupakan kesalahan yang cukup fatal? Seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel Cerdas Memilih Influencer, bahwa memilih influencer tidak bisa hanya mengandalkan jumlah followers semata. Dibutuhkan penyesuaian dari berbagai hal, mulai dari relevansi hingga karakter. Salah satu tools yang bisa memetakan influencer secara tepat yaitu analytics.gdilab.com.

Dunia periklanan yang “tradisional” sudah tidak efektif

Teknologi untuk blokir iklan semakin canggih dan telah menjadi problem bagi banyak brand. Selain sering tidak relevan, banner iklan di website bagi beberapa orang terasa sangat mengganggu. Oleh karena itu, influencer marketing dinilai menjadi salah satu cara efektif dalam menyampaikan pesan kepada target audience.

Influencer bukan jurnalis

Salah satu kesalahpahaman banyak brand, yaitu memperlakukan influencer seperti jurnalis. Terdapat perbedaan dalam dua hal tersebut. Jurnalis dibayar oleh perusahaan media untuk menulis sebuah event yang sedang terjadi. Mereka dibayar untuk menghadiri event atau sejumlah tulisan yang telah dibuat. Sedangkan influencer seharusnya tidak dibayar. Bekerja sama dengan influencer adalah memberikan kesempatan kepada mereka untuk merasakan pengalaman menggunakan brand atau produk yang Anda miliki. Setelah itu mengulasnya secara jujur berdasarkan pengalaman mereka. Jadi, jika Anda membayar influencer untuk mencoba dan mengulas produk Anda merupakan sebuah kesalahan persepsi yang perlu untuk dihilangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.