*sumber foto: unsplash.com/bruno kelzer

Adanya himbauan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berpengaruh pada kebiasaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semula yang biasa membeli kebutuhan sehari-hari secara offline, kini beralih secara online. Baik itu melalui platform e-commerce, layanan yang lebih spesifik (niche) atau layanan pesan antar makanan.

Hal ini didukung oleh survei yang dilakukan oleh dailysocial bersama platform riset pasar Populix. Survei ini diikuti 966 responden dengan presentase 60% pria, 40% wanita dan persebaran wilayah di Jakarta (50%), Surabaya (18%), Medan (11%), Bandung (7%), Makassar (7%), Palembang (3%) dan Semarang (3%) serta usia responden yaitu 25-29 tahun (43%), 30-34 tahun (30%), 35-39 tahun (18%) dan 40-45 tahun (9%). Selama karantina di rumah, responden sehari-hari menggunakan aplikasi belanja online (52%) setelah aplikasi produktivitas (68%) dan aplikasi hiburan (66%).

Mengenai aplikasi e-commerce yang paling banyak diakses, berikut ini adalah hasilnya:

  • Shopee (85%)
  • Tokopedia (66%)
  • Lazada (49%)
  • Bukalapak (41%)
  • JD.id (27%)
  • Blibli (27%)
  • lainnya (2%)

Lalu untuk aplikasi apa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan (bahan makanan atau sebagainya), hasilnya adalah sebagai berikut:

  • HappyFresh (41%)
  • Sayurbox (31%)
  • FreshBox (15%)
  • TaniHub (23%)
  • TukangSayur.co (15%)
  • Brambang (10%)
  • Wahyoo Mart (8%)
  • Chilibeli (8%)
  • Kecipir (7%)
  • RegoPantes (6%)
  • Etanee (6%)
  • lainnya (3%)
  • tidak menggunakan aplikasi untuk membeli bahan makanan (33%).

Lalu untuk layanan pesan antar makanan yang paling banyak digunakan, hasilnya adalah sebagai berikut:

  • GoFood (51%)
  • GrabFood (48%)
  • dan lainnya (1%)

Anggaran yang dihabiskan untuk belanja melalui layanan tersebut adalah sekitar Rp 50.000-Rp 100.000 (59%), di bawah Rp 50.000 (30%) dan di atas Rp 100.000 (11%) dan alasan memilih menggunakan aplikasi GoFood atau GrabFood adalah karena layanan tersebut memberikan potongan harga lebih besar (74%), promo gratis ongkos kirim (60%) dan lainnya (11%).